(JAKARTA) Novelis muda asal Indonesia, Eka Kurniawan meraih Prince Claus Awards oleh Pangeran Constantijn di Royal Palace, Amsterdam, Belanda pada Kamis (6/12). Eka merupakan salah satu dari tujuh penerima penghargaan tahun 2018.
Hasil karya Eka Kurniawan yang sering disejajarkan dengan penulis Gabriel Garcia Marquez dan Haruki Murakami ini dinilai unik dalam pendekatan penulisannya.
Novelnya yang berjudul “Cantik itu Luka” (2002) adalah karya satire yang lucu sekaligus mengisahkan tragedi keluarga yang menggambarkan topik yang jarang disorot, yakni kekerasan fisik dan seksual di masa kolonialisme Belanda dan Jepang. Juga tentang kediktatoran Presiden Suharto. Karyanya tersebut telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa.
Menurut Dubes Belanda, I Gusti A.Wesaka, dunia internasional semakin mengetahui dan mengenal karya-karya besar anak bangsa. Hal ini tidak hanya akan semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, tetapi juga diharapkan dapat memberikan motivasi dan kepercayaan diri kepada pemuda Indonesia untuk berkarya dan menuangkan kreatifitasnya.
Eka Kurniawan, adalah sosok yang pemalu. Lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada ini mempelajari dari dekat karya-karya Pramoedya Ananta Toer hingga akhirnya mengembangkan gayanya sendiri dalam menggambarkan rumitnyaperkembangan sejarah Indonesia masa kini melalui fiksi.
PrinceClaus Awards diberikan sejak tahun 1997. Penghargaan ini diberikan kepada organisasi dan individu yang dinilai memiliki pendekatan yang progresif dan menyeluruh di bidang kebudayaan dan pembangunan.
*Sumber: kemlu.go.id